Sambut Libur Natal dan Tahun Baru, Pemrov Sumsel Bakal Terjunkan 600 Petugas Cegah Kemacetan
Ilustrasi arus lalin saat hari libur tiba. (Pixabay)

Bagikan:

SUMSEL - Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sumatera Selatan (Sumsel) mulai mempersiapkan sejumlah langkah menghadapi Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 atau Nataru. Utamanya terkait potensi keramaian dan kemacetan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel Ari Narsa mengatakan, optimalisasi mitigasi kemacetan bakal dilakukan Pemrov Sumsel dengan menerjunkan 600 petugas pengatur lalu lintas.

“Ya, mereka disiapkan untuk mengatur arus lalu lintas di jalan dalam kota hingga jalan perbatasan antarkabupaten-kota yang menjadi titik rawan kemacetan,” kata dia di Palembang, disitat Antara, Selasa 6 Desember.

Para petugas Dishub itu akan bergabung dengan personel TNI, Polri dalam Operasi Lilin Musi periode 2022-2023 yang tersebar ke 17 kabupaten-kota di Sumsel.

Personel ini akan diterjunkan lima hari sebelum Natal yang jatuh pada 25 Desember 2022, hingga sepekan setelah Tahun Baru 2023.

Ari memprediksi akan terjadi peningkatan jumlah pengendara kendaraan bermotor dijalan-jalan raya sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan.

Peningkatan jumlah pengendara itu, lanjut dia, juga dampak dari membaiknya kondisi masyarakat pada pandemi COVID-19 akhir tahun 2022.

Dia menjelaskan, berdasarkan rapat koordinasi lintas sektoral potensi kemacetan tersebut dapat terjadi di beberapa titik rawan, antara lain di ruas jalan dalam Kota Palembang karena menjadi tempat tujuan perjalanan.

Selain itu, di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatra ruas Palembang- Betung, Kabupaten Banyuasin hingga mengarah ke Provinsi Jambi.

“Sehingga juga ada penebalan di ruas titik rawan ini. Selain menyiagakan personel, juga menyiagakan beberapa unit mobil derek. Hingga menyiapkan jalur alternatif khususnya di Jalintim,” ujarnya.

Dishub secara khusus sudah menyiapkan tiga pos pantau di Jalintim Sumatra tersebut yang masing-masing berlokasi di gerbang perbatasan Palembang-Banyuasin, Sukomoro, dan Betung.

"Ketiga pos pantau itu bisa dimanfaatkan para pelaku perjalanan yang membutuhkan informasi seputar arus lalu lintas setempat atau mungkin bantuan bila terjadi kendala dalam perjalanan," tandasnya.