Banjir Bandang OKU Sumsel, 6 Rumah dan 2 Jembatan Rusak Berat
ANTARA/HO-BPPD Sumsel)

Bagikan:

PALEMBANG - Enam unit rumah warga dan dua jembatan gantung antardesa di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, rusak berat diterjang banjir bandang.

"Ada juga talud dinding penahan air jebol sepanjang 700 meter, namun tidak korban jiwa akibat bencana alam di wilayah dataran tinggi yang berbatasan Provinsi Lampung ini," Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Ansori di Palembang dilansir ANTARA, Rabu, 16 November.

Saat ini sisa banjir banyak menyisakan material berupa lumpur dan sampah di permukiman penduduk di Desa Kota Batu Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten OKU Selatan.

Bantuan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru melalui BPBD telah disalurkan pekan ini untuk korban bencana banjir berupa makanan siap saji sebanyak 450 paket, lauk pauk 450 paket, makanan anak 200 paket, gula 100 Kg, minyak goreng 144 Kg, dan gandum 96 Kg.

Kemudian sarden 200 kaleng, saos 96 botol, mie instan 600 bungkus, dan beras 2,5 ton.

Gubernur Sumsel Herman Deru meminta BPBD, Dinas Sosial, Badan Ketahanan Pangan, dan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBMTR) turun ke lapangan melakukan pemantauan untuk memastikan kondisi terakhir masyarakat serta dampak yang ditimbulkan akibat bencana banjir tersebut.

Ansori menyebut penyebab terjadinya banjir dampak curah hujan yang cukup tinggi di wilayah hulu Sungai Warkuk di Kabupaten Liwa Lampung.

Ansori menjelaskan banjir bandang sering terjadi di wilayah dataran tinggi Sumatera Selatan terutama pada musim hujan ekstrem seperti Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Kabupaten OKU, Kabupaten Lahat, dan Kota Pagar Alam.

BPBD Provinsi Sumsel dan BPBD kabupaten itu selama ini terus melakukan koordinasi dan penanggulangan bencana dengan mengimbau masyarakat tetap waspada pada musim hujan, terutama di kawasan bantaran sungai dan hulu sungai.

"Kawasan dataran tinggi Sumsel ini cukup rawan terhadap bencana alam banjir sehingga perlu terus diwaspadai," kata Ansori.