Kementerian Pertahanan Sebut Semua Target Terkena Rudal Rusia, Kremlin: Bagian Operasi Militer Khusus
Aparat mengevakuasi warga saat serangan Rusia di Kyiv. (Wikimedia Commons/National Police of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia menyebut seluruh target yang ditetapkan, berhasil terkena serangan rudal yang dilancarkan Hari Senin, dengan Kremlin menyebutnya sebagai bagian dari operasi militer khusus.

Rusia mengatakan tujuan serangan rudal telah tercapai, dalam salah satu serangan terkoordinasi Rusia terbesar terhadap Ukraina sejak minggu-minggu pertama perang.

"Hari ini, angkatan bersenjata Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran dengan senjata jarak jauh presisi tinggi terhadap militer Ukraina, komunikasi dan target energi," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pengarahan hariannya, melansir Reuters 10 Oktober.

"Tujuan serangan telah tercapai. Semua target yang ditentukan telah tercapai," tandas kementerian.

Sementara itu, Kremlin mengatakan ledakan yang mengguncang Kyiv hari ini, adalah bagian dari apa yang disebutnya "operasi militer khusus".

"Semuanya terjadi dalam kerangka operasi militer khusus," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ketika ditanya oleh wartawan tentang ledakan di Kyiv dan di seluruh Ukraina.

Dia tidak mengomentari apakah serangan itu merupakan pembalasan atas serangan jembatan, yang oleh Presiden Vladimir Putin disebut sebagai tindakan teroris.

Terpisah, pemboman Rusia ke Ukraina dirayakan oleh tokoh-tokoh pro-perang di Rusia. Gubernur Krimea yang dilantik Rusia mengatakan Rusia akan memenangkan "operasi militer khusus" jika serangan semacam itu dilakukan setiap hari.

Ramzan Kadyrov, kepala wilayah Chechnya yang telah terang-terangan mengkritik kepemimpinan militer Rusia dan berulang kali menyerukan kampanye yang lebih agresif, mengatakan dia "100 persen puas" dengan serangan itu.

Diberitakan sebelumnya, Rusia menembakkan rudal jelajah ke kota-kota di seluruh Ukraina selama jam sibuk pada Senin pagi, menewaskan warga sipil, menyebabkan putusnya aliran listrik dan panas, dalam apa yang dinyatakan Presiden Vladimir Putin sebagai pembalasan atas serangan Ukraina, termasuk di jembatan ke Krimea.

Pada pertengahan pagi, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan Rusia telah menembakkan 81 rudal jelajah, dan pertahanan udara Ukraina telah menembak jatuh 43 di antaranya. Layanan Darurat Negara Ukraina mengatakan, sedikitnya 11 orang tewas dan 64 terluka, akibat serangan rudal Rusia di sejumlah wilayah.