Lempar Isu <i>Invisible Hand</i> Jegal Anies Nyapres di 2024, PPP Nilai Bangunan Koalisi Demokrat Tidak Kuat
Anis Baswedan saat menerima anugerah Lee Kuan Yew Exchange Fellow ke-72 dari Pemerintah Singapura. (foto: twitter @aniesbaswedan).

Bagikan:

JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merespons isu dugaan invisible hand atau kekuasaan tersembunyi di pemerintah untuk menjegal niat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai Capres di Pilpres 2024 yang dilempar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny Kabur Harman.

 

Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi, menduga tudingan Demokrat itu lantaran bangunan koalisi partainya belum cukup untuk mendorong seseorang maju di Pilpres 2024. 

"Kalau parpolnya tidak cukup bangunan koalisinya, ya jangan seolah-olah ada penjegalan," ujar Baidowi saat dihubungi, Sabtu, 17 September. 

 

Pria yang akrab disapa Awiek itu mengingatkan, bahwa pengajuan capres merupakan hak partai politik bukan pemerintah. Sehingga, siapapun yang mau maju sebagai capres maka harus mendekati parpol bukan pemerintah. 

 

"Hak pengajuan capres ada di parpol bukan pemerintah. Siapapun kalau mau nyapres harus mendekati parpol atau koalisi parpol. Parpol yang punya hak otonom menentukan sendiri koalisinya," ucap Awiek.

 

Sekretaris Fraksi PPP DPR itu pun mengatakan, untuk mencalonkan diri pada Pilpres 2024 merupakan hak setiap orang, termasuk Anies Baswedan. Namun, kata Awiek, Anies yang nonparpol harus mencari partai pengusung. 

"Mencalonkan itu hak setiap orang, termasuk Pak Anies punya hak untuk mencalonkan," katanya. Apabila jalannya tidak mulus, kata Awiek, maka pertanyakan partai pengusungnya. Apakah sudah cukup koalisinya atau belum?

 

 

"Hak pengusulan paslon itu ada di partai politik. Kalau ada jegal-menjegal ya tanya partai politiknya. Parpol pengusungnya sudah cukup koalisi atau belum?," kata Awiek.  

 

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny Kabur Harman, menyebut ada upaya penjegalan terhadap Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024. Benny menilai, upaya itu dilakukan invisible hand.

"Jadi ada invisible power, invisible hand ingin menjegal. Siapa invisible power itu? Ya teman-temanlah itu," kata Benny Harman di sela-sela Rapimnas Demokrat, di JCC, Jakarta Pusat, Jumat, 16 September. 

Benny menuturkan, invisible hand ini akan menghalangi Anies maju di Pilpres 2024. Menurutnya, gangguan terhadap Anies bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk lewat kasus hukum. 

"Iya (cara menjegal, red) bisa macam-macam. Pasti targetnya begitu (agar tidak maju Pilpres 2024), pasti," kata Benny.