Yogyakarta Pastikan Seluruh SD-SMP Sudah Jalankan Kurikulum Merdeka
ILUSTRASI/ DOK ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

Bagikan:

YOGYAKARTA - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta memastikan seluruh SD dan SMP di daerah tersebut telah menjalankan Kurikulum Merdeka mulai tahun ajaran 2022/2023, khususnya untuk kelas 1 dan 4 SD serta kelas 7 SMP.

“Mulai tahun ajaran ini sudah dimulai. Jenjang kelas yang menjalankan pun sesuai dengan arahan dari pusat baik sekolah negeri maupun swasta,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta Budhi Asrori dilansir ANTARA, Jumat, 2 September.

Jenjang pendidikan yang menerapkan Kurikulum Merdeka tersebut, lanjut dia, tidak hanya terbatas pada lingkup pendidikan formal tetapi juga pendidikan informal.

“Jika memang ada masyarakat yang mengakses layanan pendidikan informal atau penyetaraan dan jenjang kelasnya menerapkan Kurikulum Merdeka, maka mereka pun pasti akan menjalankan kurikulum baru tersebut,” katanya.

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta mendorong setiap sekolah untuk menjalankan Kurikulum Merdeka tersebut seoptimal mungkin apalagi ada pendampingan yang diberikan.a

“Ada semacam pendampingan dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan, ada pula komunitas belajar serta portal Merdeka Belajar yang bisa diakses kapan saja. Harapannya, penerapan kurikulum pun optimal,” katanya.

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, sekolah dapat memilih satu dari skema kurikulum yang ditawarkan, yaitu Merdeka Berbagi, Merdeka Berubah, dan Merdeka Belajar.

“Untuk di Kota Yogyakarta, sekolah lebih banyak memilih Merdeka Berubah,” katanya.

Kurikulum Merdeka ditekankan pada pembelajaran intrakurikuler yang beragam dengan harapan pembelajaran berjalan maksimal karena siswa memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan meningkatkan kompetensi.

“Untuk kurikulum ini, kembali diterapkan sistem mata pelajaran. Tidak lagi mengacu pada pembelajaran tematik seperti diterapkan pada kurikulum sebelumnya,” katanya.

Di akhir pembelajaran, lanjut Budhi, peserta didik akan membuat semacam proyek yang merangkum ilmu dan kompetensi dari berbagai mata pelajaran yang sudah dipelajari.