SPAM Ciliwung Bakal Layani Air Bersih Bisa Langsung Diminum pada 2023
Area Sungai Ciliwung di kawasan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta, Februari 2019. (Antara-Hafidz Mubarak A)

Bagikan:

JAKARTA - Perumda PAM Jaya melanjutkan peningkatan cakupan pelayanan air minum pada tahun 2023, yang salah satunya bersumber dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sungai Ciliwung yang ada di wilayah Jakarta Selatan.

Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan mengungkapkan, meskipun menggunakan air baku Sungai Ciliwung, SPAM baru ini akan mengekstraksi air bersih yang langsung bisa diminum.

Nantinya air bersih ini akan disalurkan untuk warga di Kelurahan Rawa Jati, Kelurahan Pancoran, Kelurahan Duren Tiga, Kelurahan Cikoko dan Pejaten Timur.

“Menariknya adalah airnya bisa langsung diminum, jadi yang tinggal di kawasan Pancoran dan Pejaten Timur nantinya air mereka bisa langsung diminum, Insya Allah di tahun 2023,” kata Syahrul dalam diskusi di Jakarta, dikutip pada Minggu, 31 Juli.

Syahrul menuturkan, air yang dialirkan lewat SPAM Ciliwung ini bisa diminum lantaran menggunakan instalasi pipa baru. Beda halnya dengan air yang selama ini dialiri memakai pipa yang lama, sehingga berpotensi terkontaminasi bakteri E. Coli.

"Keapa kemudian airnya bisa diminum? Karena memang dari mulai instalasi pipanya itu airnya ke pipa yang baru. Nah, pipa yang baru masuk ke keran warga itu dijamin bisa diminum," ungkap Syahrul.

Proyek ini, kata Syamsul, merupakan salah satu upaya untuk pencapaian target 100 persen jaringan perpipaan Jakarta pada pada 2030. Saat ini, baru sekitar 68 persen wilayah Jakarta yang terlayani air perpipaan.

Lebih lanjut, saat ini PAM juga Jaya mengandalkan aliran air dari Jatiluhur (Citarum) sebanyak 75 persen, kemudian aliran air dari Tangerang (Cisadane) sebanyak 15 persen dan yang dikelola sendiri oleh PAM Jaya dari sungai di Jakarta sebesar lima persen dengan kapasitas 1.000 LPS.

"Karena itu, program seperti proyek pembangunan IPA ini, termasuk normalisasi sungai, pembuatan embung-embung, perawatan danau dan sebagainya oleh Pemprov DKI itu bisa jadi sumber air yang bisa dikelola ke depannya demi menambah suplai. Target kami bisa menyuplai 1-1,5 juta pelanggan lagi untuk layanan 100 persen," tutur Syahrul.

Oleh karena itu, dia memperkirakan pemasangan pipa saluran air baru tidak akan terlalu banyak dalam mengejar kekurangan sekitar 3.000 kilometer (km) untuk menambah cakupan jaringan saat ini sebanyak 12 ribu km pipa.

"Karena pembangunan IPA, tahun ini untuk penambahan jaringan pipa baru, relatif sedikit, mungkin di bawah 50 kilometer," imbuhnya.