Sumsel Selesaikan Penyuntikan 12.200 Dosis Vaksin Cegah Penyakit Mulut dan Kuku Pada Sapi
Ilustrasi-(Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memastikan penyuntikan 12.200 dosis vaksin pada ternak sapi di daerah ini sudah diselesaikan. Penyuntikan vaksin sebagai upaya mengoptimalkan pencegahan penularan penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Vaksin itu disuntikkan ke sapi dengan spesifikasi di antaranya berusia muda atau setidaknya dua minggu, sapi betina dan jantan yang produktif dan siap diperjualbelikan,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi di Palembang, Antara, Jumat, 9 Juli. 

Dia menjelaskan penyuntikan vaksin merek Astofor itu diselesaikan secara menyeluruh di setiap daerah sebagaimana direncanakan Pemerintah Provinsi Sumsel pada 2 Juli 2022.

Jumlah vaksin yang telah disuntikkan tersebut alokasi pertama yang diterima Pemerintah Provinsi Sumsel dari Kementerian Pertanian.

Ia menjelaskan dari jumlah vaksin tersebut telah disuntikkan ke setiap tenak sapi yang memenuhi spesifikasi di 17 kabupaten/kota di Sumsel.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, masing-masing 1.200 ekor sapi di Kabupaten Banyuasin, 100 ekor di Empat Lawang, 620 ekor di Lahat telah divaksin PMK.

Selain itu, 200 ekor sapi Lubuk Linggau, 198 ekor Muara Enim, 926 ekor Musi Banyuasin, 1.300 ekor Musi Rawas, 91 ekor Musi Rawas Utara, 985 ekor Ogan Ilir, 1.348 ekor Ogan Komering Ilir, 413 ekor Ogan Komering Ulu.

Selain itu, Ogan Komering Ulu Selatan 436 ekor sapi, Ogan Komering ulu Timur sebanyak 486 ekor, Pagaralam sebanyak 401 ekor, Kota Palembang 92 ekor, Penukal Abab Lematang Ilir sebanyak 396 ekor dan Prabumulih sebanyak 199 ekor sapi.

“Hanya tinggal beberapa kabupaten yang belum memasukkan data capaian vaksinnya. Tapi secara fisik semua vaksin (12.200 dosis, red.) itu sudah disuntikkan, sehingga saat ini tidak ada lagi stok vaksin yang tersisa,” kata dia.

Penyuntikan vaksin tersebut untuk memperkuat kekebalan tubuh sapi dari penularan PMK yang telah mewabah di banyak daerah.

“Saat ini kami masih menunggu instruksi pemerintah pusat di mana nanti bakal ada alokasi vaksin dosis kedua dan dosis ketiga,” katanya.