Kemenag: Kami Tak Ingin Jemaah Haji Asal Sulteng Pulang ke Tanah Air Sia-sia
Ilustrasi/antara

Bagikan:

PALU - Kantor wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Tengah mengimbau calon jemaah haji di provinsi itu memantapkan manasik sebagai syarat dalam pelaksanaan ibadah sekaligus ingin mendapat predikat haji mabrur.

"Manasik penting bagi calon jemaah haji sebagai panduan mereka nanti dalam melaksanakan ibadah di Mekkah," kata Subkoordinator Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler Kemenag Sulawesi Tengah (Sulteng) Arifin yang dihubungi di Palu, dilansir Antara, Jumat, 20 Mei.

Menurut dia, kalau jemaah tidak memahami pokok-pokok manasik, maka dalam pelaksanaan ibadah nanti tidak akan mandiri, sehingga calon haji dituntut supaya lebih memperdalam materi-materi manasik.

Oleh karena itu, berdasarkan jadwal ditetapkan Kemenag masih ada enam kali pelaksanaan manasik haji, dua kali di tingkat kabupaten/kota dan empat kali di tingkat kecamatan.

"Kesempurnaan ibadah tidak terlepas dari manasik, begitupun sebaliknya. Kita tidak ingin jemaah haji asal Sulteng pulang ke tanah air nanti hanya sia-sia. Artinya, haji mabrur harus menjadi target dalam melaksanakan rukun Islam ke lima," katanya.

Ia menjelaskan, pelaksanaan ibadah haji ada ketentuan harus di penuhi diantaranya syarat, rukun dan wajib. Penguatan klasifikasi tersebut tertuang dalam kegiatan manasik, maka tidak ada alasan bagi calon jamaah tidak mengikuti penguatan ibadah.

Ia juga mengingatkan haji jangan hanya sekadar mengubah status sosial di masyarakat, karena makna haji sangat dalam, salah satunya menyangkut perilaku sehari-hari.

"Orang yang berhaji tentu sudah dianggap mampu. Mampu secara fisik, ilmu dan ekonomi. Menunaikan ibadah haji hukumnya wajib bagi setiap Muslim dewasa yang telah memenuhi syarat," katanya.

Ia menambahkan 904 calon jamaah asal Sulteng yang siap diberangkatkan pada musim haji 2022 wajib menjaga kondisi kesehatan dan tetap fokus pada urusan ibadah.

"Setelah urusan administrasi selesai, maka calon haji harus menyiapkan fisiknya menunaikan ibadah ini. Tentunya, kesehatan sangat menunjang kondisi fisik yang

prima," demikian Arifin.