Satgas Minta Warga Lebih Cerdas Pilih Destinasi Wisata Saat Libur Lebaran
ILUSTRASI/ Pantai Pandawa Bali/DOK ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah membolehkan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman.  Pada tahun ini, pemerintah juga memberikan cuti bersama Idulfitri 1443 H sehingga, masyarakat juga memiliki waktu luang untuk berwisata di berbagai daerah.

Melihat potensi maraknya mobilitas ke kawasan wisata, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat untuk selektif dalam memilih destinasi wisata yang dikunjungi.

Wiku meminta warga yang berwisata untuk aebisa mungkin menghindari titik-titik kerumunan. Sebab, hal ini berpotensi kembali meningkatkan penyebaran kasus COVID-19.

"Khusus bagi masyarakat diimbau cerdas dalam bepergian dengan tidak mendatangi wilayah yang ramai atau kerumunan untuk meminimalisir peluang penularan Covid-19," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Rabu, 27 April.

Selain itu, Wiku juga meminta pengelola tempat wisata atau fasilitas publik untuk selalu melakukan pengawasan protokol kesehatan para pengunjungnya bersama dengan pemerintah daerah.

"Penyedia fasilitas publik harus mampu dengan disiplin meneggakan kebijakan PPKM yang berlaku di wilayahnya dan pemerintah setempat juga tidak akan segan memberikan sanksi jika ditemukan pelanggaran," ucapnya.

Terpisah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memperkirakan perputaran uang di sektor pariwisata saat libur Lebaran 2022 akan mencapai Rp72 triliun. Sandiaga mengatakan jumlah ini akan terdistribusi di sejumlah daerah yang menjadi tujuan mudik.

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan dari angka Rp72 triliun, 60 persen berasal dari Pulau Jawa dan 40 persen tersebar di luar Pulau Jawa.

"Karena ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk produk dalam negeri, pelaku ekonomi kreatif kita bisa kita arahkan untuk mengambil peluang ini," kata Sandiaga, pada Senin, 25 April.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan momen mudik lebaran bisa meningkatkan perputaran uang sebanyak 10 persen dan mampu berkontribusi 25 persen lebih pada pertumbuhan ekonomi kuartalan. Hal ini lantaran akan ada 80 juta orang yang melaksanakan mudik Lebaran tahun ini.

Untuk masyarakat yang mudik dengan transportasi darat, lanjut Sandiaga, pemerintah akan menyediakan wisata alternatif bagi masyarakat yang mengalami kemacetan. Wisata alternatif ini berupa desa wisata dan sentra ekonomi kreatif yang bisa dikunjungi warga.

"Di samping itu destinasi-destinasi wisata yang bisa memecah kemacetan dengan memberikan alternatif daripada mereka macet, mungkin ada beberapa desa wisata dan sentra ekonomi kreatif yang bisa dikunjungi dan ini sudah kita sosialisasikan secara masif," jelasnya.