Viral Video Bocah SD Kebal Disuntik, Ketua Medis Puskesmas Leuwidamar: Bukan Orang Badui!
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Pexels/Cottonbro)

Bagikan:

LEBAK - Sebuah video memperlihatkan seorang siswa SD yang terlihat tidak bisa disuntik saat hendak divaksin COVID-19 bikin heboh. Video ini pun menjadi viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun Twitter @Alfajri221819, terlihat bocah yang mengenakan pakaian SD itu terdiam saat akan dilakukan penyuntikan vaksin.

Petugas yang mencoba melakukan penyuntikan justru tidak berhasil memasukan jarum itu ke lengan bocah tersebut. Bahkan percobaan itu dilakukan berulang kali.

Dalam unggahan itu menyebut, Dinas Kesehatan Provinsi Banten kesulitan saat melakukan penyuntikan kepada anak-anak Suku Baduy Luar. Hal ini dikarenakan anak-anak itu dibekali ilmu kebal oleh orang tuanya.

Dinas kesehatan provinsi Banten kesulitan saat suntik vaksin pada anak-anak Suku Baduy Luar karena banyak anak-anak yang dibekali ilmu kebal oleh kedua orangtuanya," tulis akun tersebut.

Ketua Medis Puskesmas Cisimeut, Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Iton Rustandi angkat bicara perihal video viral vaksin anak Suku Baduy. Ia memastikan bila kejadian itu bukan dari Suku Baduy.

“Hoax. Maksudnya video itu ada, tapi bukan orang Baduy,” kata Iton saat dihubungi Voi.id, Minggu, 6 Maret.

Iton menjelaskan, ada beberapa alasan yang memastikan bila video itu bukan dari Suku Baduy atau tempat kerjanya. Ia mengungkapkan, bila anak-anak Suku Baduy tidak ada yang bersekolah.

“Kami klarifikasi langsung dengan tim, dan tim (vaksinasi) menyatakan bahwa selama mereka penyuntikan (kepada warga) Badui sampai sekarang, itu tidak ada kasus ada anak sekolah yang kebal di wilayah kerja kita termasuk Baduy. Apalagi anak-anaknya (Baduy) kan tidak boleh sekolah,” jelasnya.

Selain itu, dirinya juga telah melakukan penyuntikan kepada orang tua bahkan orang dalam suku asli Baduy sendiri, mereka normal dan tidak kebal seperti yang dilihat di video.

“Semua normal aja. bahkan orang baduy pun ada yang minta juga, mereka ingin ke kota minta untuk divaksin. Orang Badui dalam asli, yang sudah 70 tahunan, itu tidak kebal, apalagi yang kecilnya,” tandasnya.