Sempat Diprotes Pelanggan, Pengusaha di Belitung Tetap Memilih Perkecil Ukuran Tahu
Pembuatan tahu di Belitung (ANTARA)

Bagikan:

BELITUNG - Pengusaha tahu di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terpaksa memperkecil ukuran tahu guna mengantisipasi kerugian karena harga kedelai naik.

"Saya terpaksa memperkecil ukuran tahu yang dijual karena harga kedelai naik hingga Rp11.400 per kilogram dimana harga kedelai sebelumnya hanya Rp7.500 per kilogram," kata pengusaha tahu Aep Saefulloh di Tanjung Pandan, Antara, Selasa, 22 Februari.

Keputusan memperkecil ukuran tahu tersebut memang sempat di keluhkan oleh pedagang dan pelanggan setempat. "Memang sempat diprotes pedagang eceran, namun itu harus kami lakukan mengingat biaya produksi yang meningkat dampak dari naiknya harga kedelai," ujarnya.

Meskipun sudah memperkecil ukuran tahu, namun saat ini pihaknya belum memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan produksi meskipun harga kedelai terus naik.

"Kalau untuk mogok produksi kami belum bisa memutuskannya sekarang, karena kasihan lima orang pekerja kami jika harus berhenti sementara produksi," katanya.

Selain itu, guna mengantisipasi kerugian pihaknya juga menaikkan harga jual tahu dari Rp17 ribu per kantung (isi 50 potong tahu ) menjadi Rp18 ribu.

Dalam sehari usahanya menghabiskan sebanyak 300 kilogram kedelai guna menghasilkan 5.000 potong tahu.

Harga kacang kedelai sekarang mencapai Rp570 ribu per karung dengan kapasitas 50 kilogram atau Rp11.400 per kilogram, naik dari sebelumnya yaitu Rp375 ribu per karung atau Rp7.500 per kilogram.

"Namun jika harga kedelai terus naik maka terpaksa kami memutuskan untuk menghentikan sementara produksi karena biaya produksi tinggi," ujarnya.

Dia berharap, pemerintah dapat mengambil langkah cepat guna menstabilkan harga kacang kedelai di daerah itu. "Harapan kami sama dengan perajin tahu lainnya agar pemerintah dapat cepat menurunkan harga kedelai saat ini," katanya.