23 Jemaah Asal Tanjung Jabung Timur Jambi Pulang Umrah dengan Status Positif COVID-19
Mess PKK Tanjung Jabung Timur dipakai sebagai tempat isolasi pasien COVID-19 yang baru pulang umrah. (ANTARA/HO)

Bagikan:

JAMBI - Sebanyak 23 anggota jemaah asal Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi yang pulang umrah dengan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) positif COVID-19 langsung menjalani isolasi di mes milik PKK setempat untuk pemulihan.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Tanjung Jabung Timur Sapril mengatakan sebagian besar di antara mereka tidak memiliki penyakit penyerta sehingga hanya perlu waktu pemulihan setelah ibadah umrah di Tanah Suci, Mekkah, Arab Saudi.

Sebanyak 92 anggota jemaah lainnya dengan hasil tes PCR positif di Jakarta, menjalani isolasi di Wisma Atlet Jakarta. Mereka belum boleh kembali ke Jambi. 

Sapril menjelaskan tentang 23 anggota jamaah yang positif COVID-19 saat hendak pulang ke kampung halaman di Kabupaten Tanjung Jabung Timur itu. Awalnya, rombongan berjumlah 32 orang hendak kembali ke daerah asalnya. 

Namun, saat tiba di Jambi mereka kembali menjalani tes PCR dan diketahui ada yang positif virus sehingga langsung dikarantina di Mess PKK Tanjung Jabung Timur.

Jumlah anggota jemaah umrah dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur 124 orang pada Minggu, 13 Februari tiba di Tanah Air melalui Jakarta. Mereka langsung menjalani tes PCR dengan hasil 92 orang positif COVID-19 sehingga langsung menjalani karantina di Wisma Atlet Jakarta.

Jumlah sisa mereka yang 32 orang menuju Jambi. Saat tiba di Tanjung Jabung Timur, mereka kembali menjalani tes PCR dengan hasil 23 orang positif COVID-19 sehingga Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Tanjung Jabung Timur membawa mereka untuk menjalani karantina di mes PKK setempat.

Sapril menyebut kasus COVID-19 di kabupaten Tanjung Jabung Timur mengalami lonjakan signifikan. Dia berharap, masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.

"Semoga pasien COVID-19 bisa berkurang dan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebarannya," kata Sapril.