Pemkab Pasuruan Buka Dapur Umum untuk Warga Terdampak Banjir
Wakil Bupati Pasuruan Abdul Mujib Imron membantu membuat makanan di dapur umum korban banjir. (ANTARA/HO-Pemkab Pasuruan)

Bagikan:

PASURUAN - Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur membuka dapur umum untuk membantu pemenuhan kebutuhan konsumsi warga terdampak banjir. 

Wakil Bupati Pasuruan Abdul Mujib Imron (Gus Mujib) mengatakan pemkab juga terus menyalurkan bantuan kedaruratan bagi warga terdampak banjir.

"Atas nama Pak Bupati Pasuruan, bantuan ini juga ikut kami cek," katanya saat melihat dapur umum di Balai Desa Pagak, Kecamatan Beji dan Balai Desa Tambakan, Kecamatan Bangil di Pasuruan, Antara, Selasa, 15 Februari.

Di lokasi tersebut, ia menyerahkan bantuan secara simbolis kepada kepala desa dan perangkat desa, antara lain berupa mi instan, makanan ringan balita, air mineral, nasi bungkus, dan obat-obatan.

Dia juga ikut membuat mi goreng yang dimasak dalam wajan berukuran besar serta membungkus nasi, mi instan, dan telur dadar untuk korban banjir.

Dia menjelaskan bantuan kedaruratan menjadi kebutuhan warga terdampak banjir, terutama mereka yang masih harus bertahan lantaran air masih menggenangi rumahnya hingga lebih dari satu hari.

"Bantuan ini diberikan kepada masyarakat yang rumahnya kebanjiran lebih dari satu hari. Tapi ya tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang kebanjiran di hari ini, semoga segera surut," katanya.

Ia berharap, Pemprov Jatim maupun pemerintah pusat melakukan penanganan banjir di daerah itu sehingga permasalahan banjir bisa dikurangi dari sisi luapan maupun dampak terhadap permukiman, area perkantoran, dan fasilitas publik.

"Paling tidak kami peduli dengan kebutuhan masyarakat terdampak. Mudah-mudahan ada perhatian dari pemprov dan pusat dalam hal penanganan ke depan. Baik dari dulu hingga hilir. Salah satunya melalui Bangil tag dan program lainnya," katanya.

Hujan lebat selama lebih dari dua jam pada Minggu (13/2), mengakibatkan setidaknya puluhan desa di enam kecamatan terdampak banjir. Sebanyak lima kecamatan itu, yakni Rejoso, Gondangwetan, Winongan, Gempol, Beji, dan Bangil.

Saat ini, 12 desa sudah aman dari banjir, sedangkan 11 desa lainnya masih ada genangan di rumah-rumah warga, areal pertanian, hingga fasilitas umum dengan ketinggian air bervariasi antara 30-40 sentimeter.