PALEMBANG- Nilai ekspor timah dan nontimah di Bangka Belitung pada 2022 mengalami kenaikan sebanyak 104,87 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan catatan data Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kenaikan pada Desember 2021 mencapai 317,78 juta dolar Amerika Serikat.
"Pada Desember 2021 ekspor komoditas timah naik 152,38 persen dan nontimah turun 41,88 persen jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan nilai ekspor timah dan nontimah Desember 2021 317,78 juta Dolar Amerika Serikat dibandingkan ekspor bulan sebelumnya juga naik 26,88 persen. Kenaikan nilai ekspor didorong oleh naiknya ekspor timah dan nontimah dengan persentase masing-masing sebesar 27,75 persen dan 16,35 persen.
"Selama Januari hingga Desember 2021, peran timah dan nontimah masing-masing sebesar 86,85 persen dan 13,15 persen," ujarnya.
BACA JUGA:
Negara Tujuan Ekspor Timah Bangka Belitung
Ia menyatakan Singapura masih menjadi negara tujuan utama ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sekitar 21,36 persen ekspor timah pada Januari hingga Desember 2021 dikirim ke Negeri Singa ini.
"Apabila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor timah ke Singapura pada tahun ini naik 172,67 persen," katanya.
Ia melanjutkan Belanda, Korea Selatan, India dan Jepang berada dalam lima negara tujuan utama ekspor timah pada Januari-Desember 2021. Peran ke empat negara berkisar antara 10,13 persen hingga 14,04 persen.
"Lima negara utama tujuan ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan sebesar 68,51 persen," ujarnya.
Dominasi Ekspor Nontimah di Bangka Belitung
Menurut dia ekspor nontimah selama Januari - Desember 2021 didominasi oleh lemak dan minyak hewan/nabati yang keseluruhannya merupakan minyak kelapa sawit.
Nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati akumulasi hingga Desember 2021 sebesar US$254,77 juta atau 72,52 persen dari jumlah ekspor nontimah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Nilai ini naik 52,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," katanya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI Sumsel.