Ganjar Ancam Destinasi Wisata Jawa Tengah Wajib Patuh Protokol Kesehatan: Kalau Nggak Taat, Tutup!
Ganjar Pranowo (Foto via Pemprov Jateng)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Bupati/Wali Kota mengawasi dengan ketat destinasi wisata di daerah masing-masing. Sebab diprediksi, akan terjadi lonjakan wisatawan saat libur tahun baru, akhir pekan ini.

"Sekarang yang harus diawasi adalah tempat-tempat wisata, karena anak-anak libur sekolah dan diprediksi mereka kemungkinan akan ramai-ramai ke wisata. Maka saya minta teman-teman Kabupaten/Kota untuk melakukan pengawasan ketat," kata Ganjar ditemui usai mempimpin rapat koordinasi penanganan COVID-19 di rumah dinasnya, Senin 27 Desember.

Ganjar menerangkan, aturan-aturan libur tahun baru sudah ditetapkan. Ada Inmendagri baru yang mengatur terkait hal itu, termasuk pengawasan ketat, testing, tracing dan lainnya.

"Maka seminggu ini kita harus siaga penuh. Pariwisata kita kontrol, Satpol PP kita minta keliling untuk terus mengingatkan," tegasnya.

Kepada para pengelola obyek wisata, Ganjar juga mengingatkan untuk ketat menerapkan protokol kesehatan. Aturan yang sudah ada, semua harus dipatuhi.

"Inmendagri sudah ada, kapasitasnya sudah diatur dan tolong dipatuhi prokesnya. Kalau kapasitas berlebih, segera tahan atau tutup sementara sampai jam tertentu. Kita akan lakukan kontrol dengan dinas terkait. Dan kalau ada yang tidak sesuai, akan kita tutup," tegasnya.

Sementara itu, Sekda Jateng, Sumarno dalam paparannya menerangkan, total ada 690 destinasi wisata di Jawa Tengah. Dari jumlah itu, sebanyak 674 destinasi wisata menyatakan akan buka pada libur tahun baru nanti.

"Sementara hanya ada 16 destinasi wisata yang akan tutup. Maka prokes harus benar-benar ketat. Pastikan semua pengunjung menggunakan masker dan masuk menggunakan aplikasi pedulilindungi," tegasnya.

Evaluasi Mudik Natal Jateng

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi masyarakat yang mendukung program pemerintah untuk tidak mudik selama libur Natal dan tahun baru. Menurut Ganjar, dari hasil evaluasi mudik Natal, tidak ada peningkatan berarti masyarakat ke Jawa Tengah.

"Prediksinya kan kemarin 4 juta, tapi kenyataannya tidak ada sejuta. Tapi kita pantau terus, apakah terjadi lonjakan sampai akhir minggu ini. Saya mengucapkan terimakasih pada masyarakat yang mau mendukung dan mematuhi imbauan untuk tidak mudik saat Natal dan tahun baru," kata Ganjar.

Dukungan masyarakat itu lanjut Ganjar sangat membantu. Ia berharap, masyarakat tetap di tempat masing-masing saat libur tahun baru nanti.

"Mudah-mudahan masyarakat ikhlas mendukung, libur tahun baru nanti tetap seperti ini, di tempat masing-masing. Insyaallah anda bisa berkegiatan dengan nyaman apalagi sudah divaksin, prokesnya ketat dan tidak berkerumun," jelasnya.

Ganjar juga meminta masyarakat tidak merayakan tahun baru dengan berlebihan. Ganjar meminta agar masyarakat tidak menggelar pesta kembang api, berkerumun dan melakukan kegiatan-kegiatan secara beramai-ramai.

"Kalau ini bisa dilaksanakan, kita bisa mengendalikan terjadinya potensi kenaikan," pungkasnya.

Dari data yang ada, untuk kendaraan yang masuk ke Jateng periode 17-24 Desember sebanyak 895.838. Sementara untuk penumpang transportasi umum yang datang ke Jateng pada periode itu tercatat hanya 293.492 orang. Padahal diprediksi, total 4 juta lebih pemudik yang akan datang ke Jawa Tengah pada mudik Natal dan tahun baru.