Menkop Teten Masduki Dukung Petani Desa Sejahtera Astra Kembangkan <i>Digital Smart Farming</i>
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki (Foto: DOK Kemenkop/Ho)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki melakukan kunjungan kerja ke Desa Sejahtera Astra (DSA), tepatnya di Koperasi Serba Usaha (KSU) Gardu Tani Al Barokah, di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.

Menkop Teten berharap kehadiran korporasi besar juga meningkatkan kesejahteraan petani. Termasuk melalui sistem koperasi yang dikembangkan.

"Kenapa kita perlu membangun korporatisasi petani? Kalau kita terus biarkan petani perorangan di dalam skala yang sempit, kesejahteraan peran petani sulit dan negara juga sulit untuk mendapatkan suplai pangan yang stabil baik kualitas maupun kuantitas," kata Menkop Teten dalam keterangan resminya, Sabtu, 13 November.

Dalam kunjungan itu, Menkop Teten Masduki meninjau pertanian beras organik dan meresmikan bantuan pengembangan digital smart farming bagi para petani Al Barokah.

Untuk mendorong korporasi pertanian modern melalui program Digital Smart Farming dibutuhkan lahan sekitar 1.000 hektar. Bersama Astra, Menkop Teten berharap petani di Al Barokah dapat konsolidasi lahan sehingga kebutuhan bisa tercapai.

"Jadi kita harus mengembangkan model bisnis tadi Corporate Farming dengan mengkonsolidasi lahan-lahan petani perorangan, lahan sempit ke dalam koperasi, dalam skala ekonomi," ujar Teten.

Desa Al Barokah merupakan produsen tanaman padi yang dibudidayakan secara alami, bebas dari pestisida beracun dan pupuk kimia sintetis. Produk dari Paguyuban Petani Al Barokah dibina secara langsung PT. Astra International Lewat program Desa Sejahtera Astra (DSA) sejak tahun 2019.

Di momen yang sama, Astra memberikan bantuan sebesar Rp200.000.000 dan alat digital farming senilai Rp100.000.000 untuk membantu pengembangan produk dan juga mendorong peningkatan kualitas produk dari DSA Al Barokah.

Dengan bantuan teknologi digital smart farming dari Astra, para petani dapat melakukan pemantauan secara langsung melalui aplikasi berbasis android terkait kondisi fisika, kimia dan biologi lahan pertanian.

Komponen teknologi ini, antara lain sensor-sensor kelembapan, PH tanah, kualitas air, kecepatan angin, kamera hama dan perkembangan tanaman serta bersumber energi dari matahari atau solat panel.

Chief Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah yang hadir bersama Menkop Teten berharap, pihaknya bisa bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM)

Astra, kata Riza, juga akan berkomunikasi dengan dunia internasional untuk memasarkan produk dari organik dari desa binaannya. Salah satu target pasar di Timur Tengah.

"Kita juga sudah hubungkan dengan beberapa pembeli mancanegara dari Timur Tengah dan lain sebagainya, sehingga produk yang ada di Susukan ini bernilai tambah yang lebih. Jadi tidak seperti harga sebelumnya, tapi kita bisa memberikan harga yang lebih untuk para petani sehingga lebih sejahtera," ujar Riza.