Ratusan Buruh Kembali Gelar Aksi di Depan Balai Kota, Tuntut Anies Naikkan UMP DKI Rp4,8 Juta
Demo buruh di Balai Kota DKI/ Diah A: VOI

Bagikan:

JAKARTA - Sekelompok buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI.

Mereka berkumpul di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Para buruh menyertakan spanduk tuntutan, serta satu mobil komando untuk berorasi.

Ketua KSPI DKI Jakarta Winarso menuturkan pihaknya menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI pada tahun 2022 sebesar 7 hingga 10 persen dari tahun 2021.

"Hari ini aksi dari afiliasi KSPI DKI Jakarta, yang mana ada 10 serikat pekerja yang tergabung di KSPI. Hari ini aksi kita menuntut kenaikan UMP 2022 sebesar 7 sampai 10 persen," kata Winarso kepada wartawan di lokasi, Rabu, 10 November.

Winarso mengklaim ada 500 buruh yang berkumpul dalam aksi unjuk rasa kenaikan UMP ini. "Tadinya mau lebih banyak, tapi kita akhirnya jadi membatasi sesuai pemberitahuan kita ke Polda. Disarankan oleh Polda mengurangi massa aksi, akhirnya kita sekitar 500," ujarnya.

Winarso menuturkan, besaran kenaikan UMP hingga 10 persen ini telah mereka hitung berdasarkan survei kebutuhan hidup layak (KHL) yang dilakukan KSPI beserta perimbangannya.

Sebenarnya, kata Winarso, KHL buruh pada tahun 2022 membutuhkan UMP Rp5,3 juta. Namun, Ia juga mempertimbangkan kondisi perekonomian para pengusaha pandemi COVID-19.

"Kalau 7 sampai 10 persen, akan menjadi Rp4,8 juta. Karena kita harus imbangin juga," ungkapnya.

Winarso berharap buruh akan bertemu langsung dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk melakukan negosiasi. Namun, jika Anies tak menampakkan diri, mereka akan terus berdialog dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI.