PLTU Sumsel 8 Kapan Mulai Beroperasi? Bukit Asam Targetkan pada Akhir Maret 2022
PLTU Sumsel 8 (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 yang berlokasi di Kabupaten Muara ditargetkan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mulai beroperasi pada akhir Maret 2022. PLTU tersebut berkapasitas sebesar 2x660 megawatt.

Perusahaan asal China Huadian Hongkong Company Ltd digandeng dalam proyek pembangunan PLTU mulut tambang yang berlokasi di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung tersebut.

"Jika sesuai dengan kemajuan, harusnya di akhir Maret 2022 sesuai dengan kontrak dengan PT PLN, ini selesai," kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail dalam konferensi pers Kinerja PTBA Tahun 2021 secara virtual, Senin.

Namun, ia melanjutkan, di internal PLN masih ada hal yang harus dikerjakan, di antaranya pembangunan jaringan 500 kVA yang saat ini masih dalam proses.

"Tapi, kami akan bicara lebih konkret dengan PLN, paling tidak sekitar 275 kVA ke Gumawang bisa selesai tahun ini sebagian besar dari kapasitas Sumsel 8 ini bisa dioptimalkan oleh PLN," kata dia.

Penggunaan Batubara untuk PLTU Sumsel

Direktur Operasi dan Keuangan PTBA Suhedi menambahkan konsumsi batu bara untuk Sumsel-8 jika beroperasi normal dapat mencapai 5,5 juta ton per tahun.

Namun, penyerapan batu bara diperkirakan belum optimal pada 2022 karena PLTU belum beroperasi penuh, atau hanya sekitar 500.000 ton, kata dia.

"Sejauh ini, progres pembangunan sudah mencapai 95 persen. PLTU ini ditargetkan dapat beroperasi penuh pada 2022 ini," kata dia.

PLTU Terbesar di Asia Tenggara

PLTU Sumsel 8 yang merupakan PLTU mulut tambang terbesar di Asia Tenggara dalam penggunaan teknologi penangkap karbon dan desulfurisasi gas buang.

Penggunaan teknologi ini sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam menerapkan komitmen nol emisi pada 2060.

Teknologi ini merupakan reaksi kimia pengolahan limbah sehingga dalam prosesnya emisi gas yang dikeluarkan bisa sangat rendah.

PLTU ini akan berkontribusi terhadap proyek tol listrik yang akan mengalirkan listrik ke Sumatera Utara yang saat ini masih defisit listrik.

Tidak hanya itu, dari sisi tarif, pembangkit ini akan menekan biaya produksi karena jarak antara tambang batu bara dengan PLTU dapat dipangkas.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.