PALEMBANG- Anggapan wajah mirip dari pasangan memang diyakini oleh orang-orang. Kemiripan wajah tersebut ternyata bukan hanya mitos belaka. Pasalnya, sejumlah studi membuktikan secara ilmiah kemiripan dua orang yang berkomitmen dalam hubungan asmara. Fenomena tersebut, kerap jadi bahan pembicaraan, bahwa orang yang berpasangan seperti ‘kakak-adik’ atau seperti saudara kandung karena saking miripnya.
Ulasan Karen Wu, Ph.D., asisten profesor psikologi di California State University, Los Angeles, dilansir Psychology Today, memaparkan alasan-alasan mengapa pasangan terkadang terlihat seperti saudara kandung.
1. Bias ketertarikan
Dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat, bias daya tarik ditemukan di antara banyak kelompok ras termasuk kulit putih, hitam, latin, asia. Dalam kelompok heteroseksual, dari keempat kelompok ras memberikan peringkat daya tarik yang lebih tinggi kepada anggota ras yang sama dari jenis kelamin lain. Tetapi orang Latin dan Amerika Asia menilai orang kulit putih lebih menarik.
Artinya, ada kemungkinan seseorang secara tak sadar tertarik pada seseorang yang memiliki ras sama. Sehingga berpotensi memiliki warna kulit, rambut, dan struktur wajah yang mirip.
2. Efek keakraban
Orang mungkin lebih terlihat mirip sekilas karena mereka memiliki efek keakraban. Mereka cenderung menyukai rangsangan dan stimulus berulang-ulang sehingga direspons menyenangkan bagi otak. Sebuah penelitian menguji efek keakraban, mereka menemukan bahwa wajah lebih khas dinilai kurang menarik dan wajah yang lebih familiar dinilai lebih menarik.
3. Tanpa sadar menemukan pasangan yang mirip dengan orang tua mereka
Sebuah penelitian menemukan bahwa terdapat pencetakan seksual atau dikenal dengan proses tanpa sadar menginginkan dan menemukan pasangan yang mirip seperti orang tuanya.
4. Kedekatan emosional dengan orang tua
Setiap individu memiliki preferensi, dan ditemukan dalam studi tentang wanita heteroseksual yang melaporkan kedekatan emosional yang lebih besar dengan ayah mereka lebih cenderung memilih wajah pria yang menyerupai diri sendiri.
5. Kepribadian tergambar pada wajah
Sebuah studi, menemukan bahwa persepsi kepribadian wajah memprediksi kemiripan wajah dan kemungkinan mereka berjodoh. Pasangan yang mirip, menurut peneliti memiliki kepribadian yang serupa sebagai akibat dari penilaian kognitif. Dengan kata lain, orang mungkin berpasangan dengan mereka yang terlihat seperti mereka sendiri karena memiliki kepribadian yang sama.
6. Mimikri empatik
Peneliti dalam studinya mengumpulkan gambar pasangan sebagai pengantin baru dan 25 tahun kemudian. Mereka menemukan bahwa pasangan menjadi lebih mirip dalam penampilan dari waktu ke waktu, dan bahwa peningkatan kesamaan ini memprediksi kualitas hubungan yang lebih besar.
Fitur wajah yang mirip, menurut peneliti disebut mimikri empatik. Melalui empati satu sama lain, pasangan mungkin merasakan emosi yang sama dan membuat ekspresi wajah yang serupa. Lebih lanjut lagi mengarah pada gerakan otot-otot wajah yang serupa dalam jangka waktu yang lama bersama.
Tutup Karen Wu, mudahnya kemiripan wajah pada pasangan bisa didorong karakter kepribadian, gaya hidup, emosi, dan ekspresi wajah, dan mungkin juga karena bahagia ketika bersama.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.