PALEMBANG - Status kebencanaan di Provinsi Sumatera Selatan diprakirakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meningkat dalam beberapa bulan kedepan, khususnya ancaman banjir.
Hal tersebut sebagaimana yang diumumkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dimana sampai dengan Maret 2022 Sumsel akan diguyur hujan skala 200-300 mm dipicu oleh perubahan suhu permukaan laut yang melewati ambang batas terbesar.
BACA JUGA:
“Saat ini status banjir masih sedang (level 2 dan 3). Melihat prakiraan dari BMKG itu sehingga potensi banjir tetap ada mungkin meningkat. Masyarakat harus benar-benar waspada,” kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori di Palembang, Kamis.
Peringatan Dini Potensi Hujan Tinggi di Sumatera Selatan
Menurut dia, selain masyarakat dalam keadaan kedaruratan ini pemerintah Kabupaten/Kota pun lebih responsif dan optimal dalam melakukan tindakan pencegahan bahkan penanganan dampak bencana.
Dari 17 Kabupaten/Kota ada sembilan daerah yang sudah mendapatkan peringatan dini potensi hujan tinggi. Meliputi Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, OKU, OKU Timur, OKU Selatan dan Kota Pagaralam.
Bencana Banjir di Sumsel Selama Agustus hingga Desember 2021
Dari kesembilan daerah itu, lanjutnya, BPBD Sumsel mencatat sudah ada sebanyak 20 kejadian banjir dengan rata-rata ketinggian air 80-200 Cm selama Agustus hingga dua pekan pertama Desember.
Meskipun masih diklasifikasikan sedang, namun banjir tersebut menenggelamkan ratusan rumah, ratusan hektare dan kebun warga, dan sekitar tiga infrastruktur jembatan rusak. Tapi dipastikan tidak ada korban jiwa.
“Untuk itu sebagai upaya mitigasi, kami sudah berkoordinasi dengan PU pengairan, PU Bina Marga untuk menyiagakan alat berat dan termasuk personel gabungan untuk mempercepat dampak dampak bencana,” katanya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .