Ogan Komering Ulu Ditetapkan Berstatus Siaga Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor, BPBD Membuat Posko Penanggulangan
BPBD OKU (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor yang ditetapkan oleh Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan , memasuki puncak musim hujan. Himbauan tersebut dikeluarkan guna menghindari korban jiwa.

"Penetapan status ini are karena seringkali terjadi bencana alam di Kabupaten OKU sejak beberapa bulan terakhir," kata Pelaksana Harian Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Edward Chandra saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana alam di Baturaja, Selasa.

Dia mengatakan, tujuan apel kesiapsiagaan ini adalah untuk menolak langkah kesiapsiagaan dan tindakan antisipasi serta tanggap darurat bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Terkait hal itu, Bupati meminta semua sektor non pemerintah, swasta, lembaga bantuan sosial, LSM, atau satuan tugas lainnya bersama-sama menyiapkan program kerja dan membentuk kelompok relawan yang memiliki komitmen dan semangat tinggi terhadap penyelenggaraan bantuan kemanusiaan apabila terjadi bencana alam.

Masyarakat juga diimbau meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam khususnya yang bermukim di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) Kabupaten OKU, Amzar Kristopa menambahkan, curah hujan tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir di wilayah itu dengan waktu yang lama berpotensi menimbulkan bencana banjir.dan tanah longsor di sejumlah daerah di Kabupaten OKU.

Oleh sebab itu, untuk menanggulangi bencana alam sedini mungkin pemerintah daerah menetapkan status darurat bencana khususnya di daerah rawan banjir dan tanah longsor.

BPBD OKU Mendirikan Posko Penanggulangan Bencana Banjir dan Tanah Longsor

BPBD OKU juga saat ini telah menyiapkan posko penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor di seluruh kecamatan di wilayah itu.

Khususnya kawasan yang dekat dengan bantaran Sungai Ogan yang menjadi fokus pemantauan guna mengantisipasi bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Tim dari BPBD dibantu relawan di 13 kecamatan di OKU saat ini sudah mulai melakukan patroli rutin selama 24 jam khususnya di daerah yang mungkin terjadi bencana alam," jelasnya.

10 Kecamatan di OKU yang Berstatus Rawan Banjir

Dia menjelaskan, berdasarkan pemetaan terdapat 10 kecamatan di Kabupaten OKU rawan banjir meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Semidang Aji, Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lubuk Batang, Peninjauan, Kedatoninjauan Raya, Sosoh Buay Rayap dan Lengkiti.

Untuk daerah rawan longsor dipetakan di Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Pengandonan dan kawasan di sepanjang (DAS) Ogan di Kabupaten OKU.

"Terkait hal itu kami mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan," ujarnya.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .